Warga
keturunan Tionghoa yang tergabung dalam Hok Tek Tong atau Himpinan Tjinta Teman
di Padang Sumatera Barat, kamis petang berhasil memecahkan rekor dunia. Rekor
tersebut mengusung sebanyak 237 diatas keranda atau tandu yang berbentuk
sipasan atau kelabang sepanjang 243 meter dan di usung sejauh 1,9 kilometer
tanpa henti. Rekor ini, memecahkan rekor sebelumnya yang di pegang
oleh negara Taiwan.
Jalan
di kawasan Muara Batang Harau ini, di penuhi ribuan orang yang akan memecahkan
rekor dunia. Tandu sepanjang 243 meter, yang di tunggangi anak-anak sebanyak
237 orang dan di usung oleh 1500 orang secara bergantian. Tandu panjang ini di
namakan sipasan atau kelabang karna dari bentuknya meneyerupai hewan kaki
seribu.
Sipasan
ini akan di usung sejauh 1900 meter tanpa henti, agar bisa memecahkan rekor
dunia. Rekor ini sebelumnya di pegang negara Taiwan dua setengah bulan lalu,
dengan mengusung 200 anak di atas tandu sepanjang 176 meter dan jarak tempuh
sejauh 1,7 kilometer.
Menurut
Carem Vallario, juri guiness record yang datang khusus dari London Inggris
mengatakan, bahwa rekor ini mengenai banyak anak-anak yang di usung di atas
tandu panjang. “Ini mengenai banyaknya anak-anak yang di usung di atas tandu
tersebut, bukan orang yang mengangkatnya, dan rekor ini sebelumnya punya Negara
Taiwan
beberapa bulan lalu” jelas Carem.
Selain
memecahkan rekor dunia, sipasan panjang ini juga memecahkan rekor sendiri yang
tercatat di Musium Rekor Indonesia
empat tahun lalu. Sipasan panjang, merupakan tradisi warga keturunan Tionghoa
di Padang, yang selalu di gelar setiap tahun untuk menghibur masyarakat dan
memeriahkan ulang tahun HTT. Selain di Padang, tradisi ini di Indonesia hanya ada di Kalimantan.
Dalam
arak-arakan ini, berbagai atraksi juga ditampilkan untuk menghibur masyarakat
kota Padang serta di tutup dengan kembang api.(art)
0 comments: